Naelil, Alumni Smanggar yang Kuliah di Turki

Sudah hampir 3 tahun Naelil menempuh studinya di Turki. Sosok inspiratif yang merupakan alumni SMAN 1 Pesanggaran ini memang dikenal sebagai pribadi yang pantang menyerah. Sejak mendapatkan beasiswanya tahun 2014 lalu, ia terus berjuang demi menyelesaikan misi hidupnya. Banyak sekali hal-hal menarik yang ia lalui selama kuliah di Turki. Seperti apakah rasanya kuliah di Turki? Bagaimana kabar Naelil saat ini? Simak lewat ulasan berikut ya.

Berangkat Kuliah Dengan Beasiswa Luar Negeri

Sosok yang hobi menulis ini, dari awal memang sudah bertekad untuk bisa mendapatkan beasiswa ke Turki. Nggak tahu kenapa ya dia milih negara Turki? Namun yang jelas, si Naelil ini memang seringkali punya pandangan yang unik atas pilihan-pilihan dalam hidupnya. Nanti kita akan bahas lebih detail.

Suasana kelas belajar Bahasa Turki di tahun pertama

Kala itu ia mendaftar ke salah satu situs beasiswa di Turki. Sebut saja Türkiye Bursları. Singkat cerita, ia akhirnya mendapatkan beasiswa tersebut dan bisa menempuh studinya sampai sekarang. Ketika ditanya bagaimana rasanya kuliah di Turki, ia mengaku memang banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.

“Kuliah di luar negeri, Turki misalnya, memang bukan seindah foto-foto di instagram. Terkadang cukup stres rasanya kuliah menggunakan bahasa Turki dan berbaur penuh dengan orang-orang Turki yang karakternya pasti berbeda dari karakter orang Indonesia. Tapi saya selalu ingat apa tujuan saya di Turki, yaitu mencari ilmu. Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai. Jadi, tidak boleh menyerah begitu saja. Setiap mau menyerah, ingat-ingat kembali perjuangan sebelum mendapatkan beasiswa Turki,” begitulah ia menjelaskan pengalamannya menjalani kehidupan kuliah di Turki.

Dari Hobi Menulisnya, Ia Terbitkan Buku Saat Kuliah di Turki

Dulu ketika masih SMA, ia seringkali menulis cerpen dan tak jarang cerpennya dimuat di media cetak. Gugus Khayal Laksita adalah salah satu karyanya yang luar biasa. Jika kalian baca-baca tulisannya, pasti kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda. Tulisan-tulisannya seolah-olah akan membawa pembaca ke dalam alur cerita. Serasa menyaksikan pengalaman langsung yang disajikan dalam cerpen.

Buku karangan Naelil bersama 2 sahabatnya, Erna Eruna dan Neira

Nah, ternyata hobi menulisnya ini dibawa sampai ke negeri seberang. Dalam dua tahun terakhir saja, Naelil sudah berhasil menerbitkan dua buah buku yakni Risalah Negeri Saba dan Serba-Serbi Turki. Salah satu dari bukunya tersebut (Risalah Negeri Saba) bahkan terpilih sebagai 50 naskah terbaik dalam Sayembara Cerita Mini (SCM) se-Timur Tengah dan Afrika yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Yaman. Keren kan?

Merry Riana, Sumber Inspirasi Naelil

Kalau ditanya mengenai inspirasi hidupnya, Naelil mengaku sebagai pengagum berat dari Merry Riana. Inspirator muda yang sukses menginspirasi dunia ini menjadi semangat hidupnya untuk terus berkarya. Ia menyarankan, anak-anak muda wajib baca buku ini agar punya semangat untuk menggapai cita-cita.

“Saya pikir, semua orang akan terinspirasi besar untuk sukses di usia muda ketika membaca biografinya,” cetusnya.

Menyantap makanan Turki bersama mahasiswa internasional

Punya Mimpi Besar Untuk Mengunjungi Korea Utara

What? Korea Utara? Tentu semua orang enggan menginjakkan kaki di negara yang penuh konflik ini. Penduduknya saja berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari negara ini. Bagaimana bisa si Naelil ini punya mimpi untuk bisa berkunjung ke sana?

Namun inilah Naelil. Bukan Naelil namanya jika punya pikiran yang sama dengan orang pada umumnya. Ketika ditanya kenapa harus Korea Utara? Ia selalu bisa menjawab dengan pemikiran yang berbeda.

Pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat Turki

“Saya merasa bahwa Korea Utara itu unik. Tidak boleh travel sendirian, tidak boleh foto tanpa izin, dll. Dari semua informasi tersebut, saya menyimpulkan bahwa sepertinya Korea Utara itu tidak jauh beda dengan novel George Orwell yang berjudul 1984. Oleh sebab itu, saya ingin membuktikannya langsung. Sayangnya, sepertinya turis mancanegara tidak diperbolehkan berwisata ke daerah pinggiran,” begitulah Naelil menjelaskan panjang lebar tentang Korea Utara.

Pesan Buat Adik-Adik Smanggar

Sebagai penutup, tak lupa Naelil juga memberi pesan kepada adik-adik SMAN 1 Pesanggaran yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi. Siapa tahu nanti ada beribu bibit unggul baru yang siap menimba ilmu di berbagai penjuru dunia. InsyaAllah bisa membawa nama harum SMAN 1 Pesanggaran. Berikut pesan-pesannya.

“Pesan untuk adik-adik Smanggar, terus semangat dalam mencari ilmu! Lebih baik lelah mencari ilmu daripada berleha-leha dalam kebodohan. Jangan takut bermimpi tinggi dan mencoba hal-hal baru. Tidak ada mimpi terlalu besar, yang ada hanyalah usaha yang terlalu kecil. Challenge yourself and get out of your comfort zone! Gitu aja deh.”


Begitulah kisah singkat Naelil. Masih banyak kisah dan pengalaman menarik lainnya dari para alumni SMAN 1 Pesanggaran. Mereka akan berbagi informasi dan kisah-kisah menariknya selama menempuh studi di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya ada yang sedang menempuh studi di Jepang, Cina, dan negara-negara lainnya. Ada juga informasi seputar beasiswa yang siap dibagikan kepada kalian. Informasi seputar pekerjaan juga akan dibagaikan dari para alumni yang telah sukses berkarir.

Jadi update terus berita seputar alumni SMAN 1 Pesanggaran melalui situs berikut.

 

 

Para generasi Smanggar, pacu terus semangat kalian untuk menggapai mimpi. Ingat pesan Naelil tadi. “Jangan takut bermimpi tinggi dan mencoba hal-hal baru”.