Refleksi Menjelang Ujian Akhir di Malam Nisfu Sya’ban

يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah SWT memperhatikan mahluk-Nya pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni seluruh mahluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Hibban)


Malam nisfu sya’ban merupakan malam dimudahkannya doa. Maka mari kita mulai merefleksi diri atas segala noktah hitam yang telah terlanjur dan segera menggantinya dengan amal perbuatan serta rasa syukur. Jalin silaturrahmi dan tingkatkan toleransi. Mari buang rasa angkuh yang kian merengkuh. Ciptakan rasa peduli meski iman tak sehati, karena sejatinya perbedaan itu ialah kaki dan tangan yang keduanya berada pada satu badan sehingga menimbulkan kekuatan untuk bertindak dan berjalan.

Mari kita gunakan waktu istimewa ini sebagai momentum global untuk berdoa bagi kemajuan sekolah. Bersama doa mulia itu mari kita siratkan bagi diri pribadi agar segala urusan senantiasa dipermudah. Karena kita tahu, kita hanyalah pelajar lemah yang seringkali terombang-ambing dalam labilnya amarah serta rentannya salah.

17 Mei kami akan menguji diri atas pola belajar selama 365 hari di SMA ini. Maka pada momen uji ini mudahkanlah jari-jemari kami menorehkan gugusan ilmu dari sanubari, menuangkan isi otak pada media layar empat belas inchi dan mampu memberikan hasil yang baik sebagai gubahan terindah kami atas sampainya ilmu pada jiwa dan raga kami.

 

bim